Pompa Air Limbah Self Priming Mesin Diesel
01
Kondisi Kerja
1). Suhu lingkungan≤ 50º C, suhu sedang≤ 80º C, permintaan khusus bisa mencapai 200 º C.
2). Nilai pH sedang 2-13.
3). Gravitasi sedang tidak lebih dari 1240kg/m3.
4). Npsh tidak boleh melebihi 4,5-5,5 meter, panjang pipa hisap≤ 10 meter.
02
Lingkup Pasokan Standar Pompa Air Self Priming Penggerak Mesin Diesel
1). Unit pompa diesel: Mesin diesel, pompa air, kipas pendingin, tangki air pendingin, dasar struktur baja (termasuk tangki bahan bakar 80-120L), baterai, kabel penghubung, knalpot, panel kontrol.
2). Desain standarnya adalah grup pompa, tangki bahan bakar, panel kontrol, tipe komposit baterai.
3). Dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kelompok pompa, tangki bahan bakar, panel kontrol, baterai, kabinet tahan hujan luar ruangan tipe komposit luar ruangan.
4). Dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan tipe trailer (roda empat atau dua) yang dapat dipindahkan.
03
Prosedur Pengoperasian Mesin Diesel
1. Baterai penyimpanan harus dihubungkan dan perhatian harus diberikan pada kutub positif dan negatif. Kutub positif harus disambungkan ke kabel lug motor dan kutub negatif harus disambungkan ke badan; (Perhatian: baterai penyimpanan dapat digunakan setelah ditempatkan dalam waktu lama dan diisi dayanya!!!).
2. Tangki air harus diisi dengan cairan pendingin (air) dan bahan anti beku dalam proporsi tertentu harus ditambahkan ke radiator jika suhu sekitar lebih rendah dari nol derajat.
3. Mesin diesel harus diisi oli mesin (untuk mesin diesel) sampai garis kerak oli mesin dan tidak boleh dihidupkan tanpa oli mesin.
4. Tangki bahan bakar harus diisi dengan solar. Jika dihidupkan untuk pertama kali atau setelah dimatikan dalam waktu lama, pompa tangan pada mesin diesel harus ditekan berulang kali dengan tangan untuk mengeluarkan udara dalam sistem bahan bakar minyak.
5. Pemeriksaan harus dilakukan terhadap ketinggian minyak pelumas, ketinggian cairan cairan pendingin dan jumlah bahan bakar. Harus diperiksa apakah terdapat kebocoran oli dan air pada pipa dan sambungan pada sistem seperti suplai oli, pelumasan, pendinginan dll pada mesin diesel, apakah rangkaian kelistrikan putus, kemungkinan menimbulkan kebocoran listrik, apakah terdapat kendor pada rangkaian kelistrikan. kabel grounding dan apakah unit dan alasnya tersambung dengan kuat. (Lihat Petunjuk di kotak peralatan mesin diesel untuk rinciannya).